Jembatan Sanglar Rusak
Bagikan Artikel

Sanglar (Inhil Group) – Warga di desa Sanglar, Kecamatan Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, telah menunjukkan semangat gotong royong yang luar biasa dalam mengatasi masalah infrastruktur yang terjadi di lingkungan mereka.

Jembatan yang menghubungkan antara pemukiman warga dengan wilayah sekitarnya rusak parah dan belum diperbaiki oleh pihak berwenang. Akibatnya, kehidupan sehari-hari warga terganggu, mobilitas terhambat, dan risiko kecelakaan meningkat.

Meskipun telah meminta bantuan kepada pihak berwenang untuk memperbaiki jembatan tersebut, namun hingga saat ini tidak ada tindakan konkret yang dilakukan. Tidak ingin terus meratapi kondisi tersebut, warga setempat memutuskan untuk bertindak secara mandiri.

Baca Juga: Pembersihan Lapangan Upacara Gajah Mada Menyambut Hari Raya Idul Fitri: Momen Khusyuk dan Silaturahmi yang Bersih dan Nyaman
Baca Juga: Keramaian Memenuhi Pasar Sabtu Terakhir di Bulan Suci Ramadan Kelurahan Kotabaru Reteh, Sungai Gergaji

Dengan semangat gotong royong yang kental, para petani dan rakyat setempat bergotong royong memperbaiki jembatan yang rusak tersebut. Mereka menggunakan dana swadaya yang terkumpul dari sumbangan masyarakat untuk membeli bahan-bahan yang dibutuhkan.

Setiap orang memberikan kontribusi sesuai dengan kemampuan mereka, baik dalam bentuk uang, tenaga, maupun peralatan. Proses perbaikan dilakukan secara bersama-sama, dimulai dari membersihkan reruntuhan jembatan lama hingga membangun struktur baru yang lebih kokoh.

Para petani yang terbiasa bekerja di ladang turut serta membawa alat-alat pertanian mereka untuk digunakan dalam proses perbaikan. Begitu pula dengan masyarakat setempat yang memberikan tenaga dan keterampilan mereka secara sukarela.

Selama beberapa hari, desa Sanglar menjadi saksi dari kerja keras dan kebersamaan warga dalam mengatasi masalah yang menghantui mereka. Setiap suara mesin dan setiap langkah kerja menjadi simbol semangat kebersamaan yang tak kenal lelah. Bukan hanya sekadar memperbaiki jembatan, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan kebersamaan di antara warga.

Aksi gotong royong ini bukan hanya sekedar upaya untuk memperbaiki infrastruktur, tetapi juga merupakan bentuk perlawanan warga terhadap ketidakpedulian pemerintah terhadap kebutuhan dasar mereka.

Ini adalah bukti bahwa masyarakat memiliki potensi besar untuk mengatasi masalah yang dihadapinya, asalkan ada semangat kebersamaan dan keinginan untuk berbuat. Kisah ini juga menunjukkan bahwa dana swadaya masyarakat bisa menjadi alternatif yang efektif dalam mengatasi masalah infrastruktur di daerah pedesaan yang sering kali terpinggirkan.

Ketika pemerintah gagal memberikan perhatian yang memadai, masyarakat bisa mengambil inisiatif sendiri untuk menciptakan perubahan yang mereka butuhkan.

Pihak berwenang diharapkan dapat belajar dari kejadian ini dan lebih responsif terhadap aspirasi masyarakat. Jembatan yang telah diperbaiki oleh warga Sanglar bukan hanya menjadi sarana transportasi yang lebih aman dan nyaman, tetapi juga menjadi simbol kekuatan masyarakat dalam menghadapi tantangan.

Melalui kerja keras dan semangat gotong royong, warga Sanglar telah membuktikan bahwa mereka mampu menjadi agen perubahan dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi komunitas mereka. Ini adalah cerita inspiratif tentang kekuatan kolaborasi dan kebersamaan dalam menghadapi tantangan, sebuah cerminan dari semangat kebangsaan yang harus kita jaga dan lestarikan.



Bagikan Artikel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *