Menghadapi Ancaman Buaya di Desa Penjuru
Bagikan Artikel

Indragiri Hilir – Sebuah kejadian dramatis menimpa seorang warga Desa Penjuru, Indragiri Hilir (Inhil) dalam menghadapi ancaman buaya, Riau pada dini hari Senin (8/7/2024) yang lalu.

Zulkarnain (39 tahun), seorang warga setempat, hampir menjadi mangsa buaya saat sedang mandi di tepian Sungai Parit Kalimantan.

Insiden ini mengguncang kawasan setempat dan menyoroti pentingnya kewaspadaan dalam beraktivitas di sekitar perairan alami yang rawan.

Menurut Kapolsek Kateman, AKP Ermanto, kejadian nahas itu terjadi sekitar pukul 02.30 WIB saat Zulkarnain sedang mandi di dekat dermaga sungai.

Tiba-tiba, buaya dengan panjang sekitar 3 meter menerkam tangannya secara tiba-tiba. Reaksi cepat dan keberanian Zulkarnain menjadi kunci dalam melawan serangan buaya tersebut.

“Saya kaget sekali saat buaya itu langsung menerkam tangan saya. Saya tidak mau jadi mangsanya, jadi saya langsung memukul kepala buaya itu dan mencoba menusuk matanya,” ungkap Zulkarnain yang berhasil memerdekakan diri setelah beberapa saat berjuang.

Perlawanan gigih Zulkarnain terbukti efektif, meskipun tidak tanpa luka. Buaya itu akhirnya melepaskan cengkeramannya setelah diserang pada bagian matanya.

Meskipun terseret sejauh 15 meter dari tempat awal serangan, Zulkarnain berhasil kembali ke tepi sungai dan menyelamatkan diri.

“Saya merasa sangat bersyukur bisa selamat dari kejadian itu meskipun tangan saya luka parah,” tambahnya.

Setelah insiden itu, Zulkarnain segera mendapatkan perawatan medis dari Kepala Pustu setempat di rumahnya.

Hal ini menunjukkan pentingnya reaksi cepat dalam menghadapi situasi darurat seperti ini, serta peran pihak medis dan komunitas dalam memberikan pertolongan pertama.

Himbauan Menghadapi Ancaman Buaya di Desa Penjuru

Kapolsek Ermanto juga mengimbau kepada seluruh warga Desa Penjuru untuk meningkatkan kewaspadaan saat berada di sekitar sungai.

Meskipun banyak orang menggunakan sungai sebagai tempat mandi dan aktivitas sehari-hari, buaya tetap menjadi ancaman sebagai predator alami.

“Keberanian Zulkarnain patut diacungi jempol. Namun, kami juga mengingatkan untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap potensi bahaya di sekitar perairan,” tutur Kapolsek.

Kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak tentang pentingnya edukasi mengenai perilaku aman di lingkungan alamiah seperti sungai, serta peran komunitas dalam memastikan keselamatan bersama.

Dengan demikian, kita dapat meningkatkan upaya pencegahan dan tanggap darurat untuk mengurangi risiko kejadian serupa di masa depan.

Kisah heroik Zulkarnain memberikan inspirasi bagi banyak orang tentang betapa pentingnya keberanian dan reaksi cepat dalam menghadapi bahaya.

Semoga kejadian Ancaman Buaya di Desa Penjuru juga menjadi momentum untuk selalu menghargai dan menjaga harmoni antara manusia dan alam di sekitar kita dalam menghadapi nya.



Bagikan Artikel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *